Ini Dia Sentra Carica di Wonosobo
Apa yang terlintas dipikiran jika ditanya mengenai oleh-oleh khas Dieng. Yap kita akan menjawab carica. Ya walaupun banyak kuliner khas Dieng lainnya di Wonosobo seperti Mie Ongklok, Purwaceng, aneka olahan jamur dan olahan kentang dan lainnya, produk olahan carica tetap yang menjadi primadona.
Buah carica sangat mirip dengan pepaya hingga dia dijuluki sebagai pepaya gunung. Buah yang memiliki nama latin Vasconcellea Cundinamarcencis ini tumbuh subur di dataran tinggi Dieng dengan ketinggian 1500-3000 m diatas permukaan laut.
Buah carica telah menjadi buah khas Dieng Wonosobo. Namun sebenarnya buah carica bukan asli buah dataran tinggi Dieng. Buah ini sebenarnya berasal dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. Buah carica masuk ke Indonesia saat Perang Dunia II. Buah ini tumbuh subur disini hingga menjadikanya buah khas dataran tinggi Dieng.
Buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah yang menyebabkan rasa pahit jika dimakan langsung. Nah karena tidak bisa dimakan secara langsung buah ini kemudian diolah menjadi minuman buah carica, buah tangan khas Dieng Wonosobo.
Salah satu UKM yang memproduksi minuman carica yakni CV. Yuasafood Berkah Makmur dengan nama Carica Buavica. CV. Yuasafood Berkah Makmur sendiri merupakan industri pengolahan buah carica yang pertama menerapkan sistem pangan berdasarkan resiko HAACP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari TUV NORD dan ABICS Indonesia sehingga produk yang dihasilkan terstandarisasi. Kali ini saya mendapat kesempatan meilihat langsung proses produksi bersama Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Tengah seusai melihat proses pembuatan Pisang Aroma sehari sebelumnya.
Tentu proses panjang telah dilalui pemilik CV. Yuasafood Berkah Makmur dalam menjalankan usahanya. “Memulai bisnis minuman carica awalnya karena terpaksa harus memenuhi kebutuhan keluarga, dimana saya sebelumnya bekerja pada perusahaan swata lalu terkena PHK, tutur Eko Budi Sulistiyo.
Kewajiban memenuhi kebutuhan keluarga, membuatnya harus berpikir sampai akhirnya memutuskan untuk mengolah buah carica menjadi minuman. Awalnya minuman buah carica yang dibuat secara rumahan dititipkan ke toko-toko sekitar tempat tinggalnya. Dan ternyata produk minuman yang dibuatnya laku dan diminati. Dari situlah ia mantap dan bersemangat untuk mulai mengembangkan bisnisnya.
Eko Budi Sulistiyo menceritakan, modal awalnya sebesar Rp. 500.000,-. Dengan modal keberanian, usaha keras serta pengetahuan akhirnya bisnis minuman yang dirintisnya berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Tidak hanya memenuhi ekonomi keluarganya saja, bisnisnya juga telah menghidupi para karyawanya yang saat ini berjumah……. orang.
Lalu apa aja sih manfaat buah Carica?
Bentuk buahnya boleh saja kecil, tapi manfaatnya banyak buat tubuh. Dalam buah carica terdapat vitamin A, vitamin C, gula, vitamin E dan B kompleks. Juga terdapat kandungan serat yang tinggi sehingga dapat memperlancar proses pencernaan.
Buah carica juga mempunyai kandungan karotin, vitamin C & flafonoid yang bisa membantu menghambat pertumbuhan sel kanker. Kandungan enzim papain berfungsi memecah serat makanan sisa sehingga memudahkan buang air besar. Selain itu juga terdapat kandungan enzim khimopapain, glicopeptidase serta lisosim yang bermanfaat mengatasi nyeri punggung serta mengandung kalium dan magnesium sebagai mineral yang dibutuhkan tubuh.
Penasaran gimana cara membuatnya? Tetap disimak ya!
Beruntung sekali kemarin saya berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan produk minuman ini dari awal hingga pengemasannya.
Proses Pembuatan Minuman/Manisan Buah Carica
Dalam proses pengolahan minuman/manisan buah carica CV. Yuasafood Berkah Makmur telah menerapkan aturan yang ketat untuk menjaga kualitas dan kehigienisan produknya. Karyawan yang sedang sakit dilarang mengolah carica. Karyawan harus senantiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah pangan dan tidak diperkenankan makan dan minum saat membuat minuman buah carica. Selain itu seluruh perhiasan dan jam tangan harus dilepas saat akan mengolah buah carica dan harus selalu memakai masker dan penutup kepala saat pengolahan buah carica.
Buah carica yang sudah dipetik dan sudah matang tentunya, buahnya dikupas kulitnya terlebih dahulu. Oh ya saat pengupasan kulit buah carica tangan harus selalu mengunakan sarung tangan, karena sifat getah buah carica yang gatal apabila terkena tangan langsung. Kemudian belah menjadi dua pisahkan antara biji buah carica dan daging buahnya. Pastikan tidak ada kulit yang tertinggal dalam daging buah.
Selanjutnya biji buah carica yang tadi telah dipisahkan, kemudian direbus dengan air hingga mendidih, kemudian diangkat dan dibiarkan sampai dingin. Setelah dingin, biji buah carica kemudian diremas-remas hingga sari yang terdapat didalamnya keluar. Setelah itu sari biji buah carica bersama dengan air rebusannya diberi gula dan direbus hingga mendidih, maka jadilah sirup buah carica.
Sementara itu daging buah carica dipotong-potong menjadi kecil kemudian dicuci berulang kali sampai bersih hingga getahnya benar-benar hilang. Potongan-potongan buah carica sudah jadi tadi dimasukkan dalam botol, gelas atau cup yang steril/pres, kemudian direbus dalam panci besar kurang lebih 10 menit.
Pemasaran dan Omset
Produk olahan minuman buah carica yang diproduksi CV. Yuasafood Berkah Makmur semakin lama semakin berkembang.
Untuk pemasarannya selain dipasarkan di wilayah Dieng, produk minuman buah carica telah dipasarkan ke wilayah lainnya seperti Jawa Tengah dan DIY, Bali, Medan, Pekanbaru, Balikpapan dan sebagainya. Sistem pemasarannya menggunakan sistem keagenan.
Selain di Indonesia, produk minuman carica dari CV. Yuasafood juga telah diekspor ke Benua Eropa, Asia dan Timur Tengah.
Yang keren tuh, meski “level”nya UKM, tapi proses pembuatannya tetep memperhatikan keselamatan pekerjanya. Wajib pake APD termasuk booth, masker, dan sarung tangan. Menjaga kesterilan produk juga.
Waaahh.. pen maem carica yak pake es. Naknan iki mas dim 🍋🍦