Karena Berbagi Tak Pernah Rugi

Explore Wisata Boyolali dengan Jeep

Mengunjungi berbagai objek wisata : Candi Lawang, Suroteleng, Gancik Hill Top dan Oemah Bamboo

14 3,900

Salah satu tempat yang kami explore kali ini adalah Gancik Top Hill. Nah, Gancik Top Hill boleh dibilang merupakan mutiara baru di kawasan Selo, Boyolali. Tempat ini sebenarnya sudah lama diketahui orang karena berada di jalur pendakian Gunung Merbabu, namun baru belakangan ini di percantik oleh warga sekitar.

Sebelumnya saya sudah kesini beberapa bulan yang lalu, namun batal naik karena sampai disini sudah sekitar jam 16.30 WIB, takut turun ke bawah kemalaman. Beruntung saya punya kesempatan kembali kesana bersama rombongan Dinas Pendidikan & Kebudayaan Boyolali serta Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Boyolali.

Kali ini kami explore wisata Boyolali dengan cara yang berbeda. Tujuannyapun nggak hanya ke Gancik Top Hill, namun juga beberapa objek wisata yang lain. Mau tau naik apa ?

Yeay .. naik Jeep

  • NGE-JEEP, KELILING OBJEK WISATA BOYOLALI

Kami berkumpul di kawasan Alun-Alun Boyolali sekira pukul 08.00 WIB. Setelah komplit kami secera meluncur menuju Selo dengan beberapa titik pemberhentian. Kami naik Jeep milik temen-temen Boyolali Jip Adventure, ada puluhan Jeep yang bergabung. Ini merupakan trip perdana ke berbagai lokasi wisata. Ada beberapa pilihan rute yang ditawarkan, tentunya dengan tempat singgah di objek wisata yang berbeda pula.

Jeep yang kami naiki bergerak lincah menuju arah Selo melewati jalan Cepogo. Kami berhenti di candi Lawang.

  • CANDI LAWANG

Mungkin tidak banyak yang tau kalau Boyolali juga memiliki candi. Candi Lawang berada di dusun Dangean, desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Lokasinya sekitar 13 km dari Boyolali kota atau bisa ditempuh 30 menit.

Di kawasan Candi Lawang ada lima struktur bangunan yaitu candi Induk, Candi Perwara I, Candi Perwara II, Candi Perwara III, dan Candi Perwara IV. Diantara kelima struktur bangunan ini, Candi Induk memiliki struktur yang paling lengkap dan baik kondisinya saat ini. Pada Candi Induk masih dapat dijumpai batur, kaki, tubuh bawah dan pintu. Sementara itu, empat struktur bangunan lainnya hanya tersisa pondasi dan bagian alas bangunan. Sisa-sisa ini terlihat di barat dan selatan candi induk.

Berdasar referensi dari laman BPCB Jateng, dilihat dari keberadaan yoni, candi ini merupakan candi Hindu. Adanya Yoni dan lingga merupakan bukti kuat akan hal ini. Menurut BPCB Jateng, data arkeologis yang ditemukan di Kompleks Candi Lawang sampai sekarang belum ada yang dapat digunakan untuk menentukan secara pasti kapan candi ini dibangun. Secara relatif periodesasi candi dapat diketahui dari langgam bangunan. Langgam bangunan dapat ditentukan berdasarkan bentuk perbingkaian bagian kaki candi dan bangian tubuh bawah yang berbentuk genta dan setengah lingkaran. Berdasarkan karakteristiknya, periodisasi Kompleks Candi Lawang dapat diketahui, yaitu antara tahun 750 M -800 M. Setelah puas, kami kembali melaju .. kami menuju lokasi wisata selanjutnya yakni Suroteleng.

  • SUROTELENG

Kami berhenti di Suroteleng untuk menikmati indahnya Merapi dan Merbabu kala pagi. Kami tidak sampai gardu pandang utama, kami menikmati Merapi – Merbabu dari tanah lapang disamping TK Suroteleng I. Kamipun tidak menyianyiakan kesempatan berfoto di jeep dengan latar belakang gunung Merbabu yang nampah kokoh di kejauhan.

Pemandangan dari Suroteleng, Selo dengan latarbelakang gunung Merbabu yang anggun

  • OEMAH BAMBOO

Kemudian kami lanjutkan perjalanan menuju New Selo. Disini kami menikmati Merbabu dari gardu pandang New Selo. Tidak lupa mampir ke Oemah Bamboo, tempat baru yang lokasinya hanya selemparan batu dari New Selo. Tempatnya unik, menggunakan bambu sebagai daya tarik utama. Sayang saat disini kabut sedang turun, jadi Merbabu tidak bisa kita lihat hingga puncaknya.

  • GANCIK HILL TOP

Destinasi terakhir yang kami sambangi adalah Gancik Hill Top. Nah lokasi ini adalah salah satu lokasi “paporit anak muda kekinian”. Coba tebak kenapa demikian?

Tidak lain dan tidak bukan karena lokasi ini menawarkan pemandangan indah dengan spot-spot selfie. Seperti sama-sama kita tahu, anak muda sekarang suka dengan feed yang demikian untuk instagram atau sosmed lain.

Nah untuk naik kesini kita tidak bisa mencapainya dengan kendaraan pribadi. Kita parkir dibawah disekitar basecamp pendakian Merapi dan bisa melanjutkan dengan jalan kaki atauuu ….. naik Ga-Jek. Ga-Jek itu bukan ojek online ya … namun Gancik Ojek.

Biar sehat sebenarnya sih recomended jalan kaki. Tapi berhubung kali ini dibatasi waktu, maka kita naik Ga-Jek. Biayanya Rp. 10.000,- pengendaranya sudah lihai kok, nggak perlu takut jatuh (meski rombongan kami ada yang sempat kepeleset sih..hi.. .hi … ). Kalau mau jalan kaki sendiri butuh waktu sekitar 15-20 menit, kalau istirahatnya berkali-kali ya bisa sampai 25-30 menit. Lokasinya menanjak, jadi siapkan stamina kalian,

Sampai diatas kita disajikan pemandangan yang luar biasa indah. Ada gunung Merapi dikejauhan. Jika beruntuing kamu bisa memandang bebas gunung Merapi hingga kepuncaknya. Ada banyak menara pandang dengan berbagai spot selfie. So, jangan sampai melewatkan untuk berfoto di spot-spot ini, dijamin foto kamu hitz dan juara.

Ga-Jek .. namanya mirip ojek online jaman sekarang ya? Tapi ini objek konvensional kok, alternatif naik ganjik jika nggak ingin jalan jauh.
Pemandangannya wooow. Seger juga udaranya

Kami singgah di Warung Damandiri. Makan siang dan menikmati pertunjukan tradisional
Berfoto di Warung Damandiri yang menyguhkan view asyik ke arah gunung Merapi.

BOYOLALI JEEP ADVENTURE

Jeep & Trail Adventure, Outbound, Trakking, Gathering 7 Boyolali Tradisional Art

Info : 0856 225 3200

  1. dadan says

    wah mantap ni mas dimas jalan jalan terus

    1. Dimas Suyatno says

      kalau dapat kesempatan jalan2 ke Jabar kita bisa kopdar kayak kemaren mas

  2. Dhanang Sukmana Adi says

    aku lagi ngerti nek di boyolali enek candi

    1. Dimas Suyatno says

      Nah. aku sendiri sudah tau, tapi baru dapat kesempatan kesini kemarin.

  3. kamaruddin vian says

    keren gan boyolali tersenyum, kalau boleh ane kasih saran, post antum di kasih gambar 1 aja per diskripsi gan, gambar yang paling utama. jadi jangan 2 atau 3 gambar untuk 1 diskripsi, bikin lelet blog, jazakumulloh

    1. Dimas Suyatno says

      makasih masukannya gan

  4. Lensa Nasrul says

    Wah keren banget mas, boyolali emang juara kalau melihat yang berbau pemandangan, jadi pingin kesini

    1. Dimas Suyatno says

      yuk mas Nasrul. Cocok untuk destinasi weekend

  5. Budi Santoso says

    wah trapel blogger masak ngojek, harusnya jalan dari parkiran ke puncaknya 😀

    1. Dimas Suyatno says

      the time is very very limited. Kemarin aja terpaksa satu destinasi tereliminasi karena sudah over time. Padahal aku pinginnya jalan santai kayak mau naik gunung gitu kak, trus foto ala-ala pendaki 🙂

  6. Anggara W, Prasetya says

    Gancik jalane masih horror ms..?

    1. Dimas Suyatno says

      sudah halus, tapi ya tetap tanjakannya tajam. So harus tetap hati-hati, apalagi saat musim hujan.

      1. Anggara W, Prasetya says

        Iy ms.. Pemilihan motor harus yg kuat nanjak…

  7. supriyono says

    1 lg..ada taman indrikilo..baru di boyolali..tempatnya sie belum sempurna,,tp okelah…

Leave A Reply

Your email address will not be published.