Sepenggal Cerita Ramadan
Ramadan tahun tahun ini berbeda 180% dibanding dengan 10 tahun yang lalu. Sepuluh tahun yang lalu sebagaimana anak desa, saya menjalani hari-hari ramadhan dengan menjadi buruh tani. Panen padi beberapa kali bersamaan dengan bulan ramadhan. Tantangan puasa menjadi lebih berat karena seharian harus berada di tengah sawah mulai jam 8 pagi hingga jam 4 siang.
Tantangan terberat sebenarnya bukan lapar, namun haus dan teriknya mentari. Meski harus berada di sawah selama hampir setengah ramadan namun alhamdulillah puasa saya saat itu tidak bolong. Saat jeda istirahat siang saya manfaatkan untuk sholat dhuhur di pematang sawah/jalan atau dimanapun yang bisa untuk menggelar sajadah. Jika sedang beruntung dekat dengan kanal (saluran air)/sungai, sehabis sholat langsung nyebur ke sungai kalau anak desa istilahnya “ciplon”. Tantangan berat lainnya jika ternyata sawah yang kita panen jauh dari jalan raya. Kita harus mengangkat berkarung-karung padi melewati pematang sawah menuju jalan terdekat dengan memanggul. Berat lagi kalau jaraknya sangat jauh dari jalan., pernah jaraknya hingga 300-500 m.
Nah dari hasil bantu panen tetangga tadi biasanya kita mendapat bagian seper sekian persen dari total padi yang dipanen. Meskipun tidak besar, sudah lebih dari cukup untuk sekedar mencukupi kebutuhan selama ramadan dan menyambut lebaran (versi desa lho gan).
Ramadan kali ini alhamdulilah sehari-hari bekerja di tempat yang jauh dari terik. Bekerja di depan komputer, dengan tempat sholat yang memadai. Namun bukan berarti tanpa godaan lho gan. Nah godaan ditempat baru ini sedikit berbeda. Di ruko tempat saya bekerja bersebelahan dengan warung makan. Nah sialnya, bau masakannya beterbangan kemana-mana. Nah lo …
Demikian sedikit cerita ramadanku. Semoga ramadan tahun ini penuh makna dan membawa kita menjadi pribadi yang bertaqwa. Amiin.
Tulisan ini dibuat dalam rangka Tantangan Heboh Ramadhan (THR) yang diadakan Oke Shop.
Di desaku, panennya malem kalau pas puasa gini. Biasanya mulai habis teraweh sampe menjelang sahur.
Makasih sharenya mas Fahruddin.
Sawah di daerahku rata-rata jauh dari aliran listrik. So kalau malam sepertinya akan lebih ribet.
kayaknay yang seru lagi manen padi ya, kulit tambah hitam dan saat buka pasti lebih seger
panas, kulit hitam nggak asyik. jadi tantangan saat puasa